Rabu, 22 Januari 2020


Antara Aku Siang dan Malam Bersama Kesepian dan Kesendirianku

Wahai siang sahabat malam dan malam sahabat siang, meski waktu tak memberi kesempatan kalian untuk bertemu, maka aku makhluk Tuhan akan menemani dan membagi cerita antara kalian. Agar kalian tahu satu sama lain dan tidak ada kesepian diantaranya. Aku dengan kesendirian dan kesepianku diantara rerumunan sesamaku akan menemani siang untuk melepas hasrat kepedihan, yang bilamana mengharuskan kesendirian yang melekat dengan jiwaku menjadi perantara aku dan siang.

Dan bila malam mulai menyapa, aku dengan kesepianku di luar rerumunan jiwa yang telah terlelap, akan setia menjamah malam dengan sinar mata kerinduan, dan sepi adalah kenikmatan diantara aku dan malam.

Malam yang semakin larut, mata ini mulai sayu menatapnya dan kulihat kesedihan malam yang melihat kerinduan di mataku memudar. Akupun tak bisa meninggalkannya, dan dilain sisi ku tak sanggup bila harus tetap terjaga, kemudian kuberkata bahwa malam telah mendapat kesepian diantara aku dengannya lebih lama dibanding kesendirianku bersama siang. Lalu ia tersenyum sembari mengatakan kalimat termanisnya “tidurlah, istirahatlah, persiapkan jiwamu untuk menceritakanku kepada siang esok hari, lalu engkau akan menceritakan siang padaku selanjutnya” aku tersenyum simpul dan melangkah menuju tempat dimana aku bisa melepas penat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar